Shevchenko dan Sepatu Ian Rush

detikcom – Jakarta, Andriy Shevchenko punya kenangan
indah sewaktu masih remaja. Ia pernah menerima hadiah langsung berupa
sepatu bola dari striker legendaris Liverpool, Ian Rush.

Diceritakan Shevchenko, saat berusia 13 tahun ia memperkuat tim Dinamo
Kiev yunior dan tampil di sebuah turnamen di Wales, tanah kelahiran
Rush. Klub Ukraina tersebut keluar sebagai pemenang dan Shevchenko
terpilih sebagai pemain terbaik.

“Yang istimewa adalah Ian Rush berada di sana dan memberiku hadiah.
Selama bertahun-tahun saya melihatnya sebagai barang yang sangat
berharga. Sepatu itu sungguh berarti buatku karena semua orang di
Ukraina tahu siapa Ian Rush. Lucunya, sepatu itu terlalu kecil buatku,
tapi aku tetap berusaha memakainya, sampai jempol kakiku yang besar
lecet,” ungkap bomber AC Milan itu dilansir situs UEFA.

Minggu lalu Rush, yang belum lama ini mundur sebagai manajer klub
Divisi II Inggris Chester City, menyaksikan Shevchenko tampil di babak
perempatfinal Liga Champions melawan Inter di San Siro, di mana Milan
menang 2-0.

“Senang sekali mengetahui bahwa Ian Rush terus melihat perkembanganku
sejak momen itu,” ujar pemain berusia 28 tahun yang menjebol gawang
Inter satu kali dalam aksi comeback-nya setelah satu setengah bulan merawat cederanya.

Kedua penyerang handal itu berbeda angkatan. Rush di era 80 sampai
90-an, sedangkan Sehvchenko muncul sesudahnya. Namun mereka punya
beberapa kesamaan, termasuk pengalaman berkarir di Italia — Rush
pernah memperkuat Juventus.

Persamaan lain, keduanya sama-sama sudah pernah mencicipi tropi Liga
Champions (Rush di tahun 1984, Shevchenko pada 2003). Namun Rush dan
Shevchenko berasal dari negara yang kurang kuat di kancah internasional
karena Wales dan Ukraina tak pernah sukses di Piala Dunia.

“Tentu saja saat ini saya sedang fokus untuk membawa Milan menjuarai
Liga Champions. Yang target jangka panjang terpenting buatku adalah
mengantarkan Ukraina ke putaran final Piala Dunia 2006 di Jerman,”
tegas Shevchenko. “Tidak lengkap rasanya karirku apabila kami tidak
lolos ke turnamen paling bergengsi di dunia itu.”

About the Author

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

You may also like these